Laporan Evi Suryati, Bengkalis (Riau pos, 12/12/2009)
Keberadaan Bidan desa di akui jarang tersentuh oleh publik. Sementara peran serta mereka secara langsung merupakan tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan turut andil di pemerintahan. Di erah sekarang ini, dirasakan keberadaan bidan desa merupakan sebuah kemajuan mutu kesehatan. Demikian dikatakan Ketua IBI (Ikatan Bidan
Beberapa kali dirinya pernah meminta kepada camat, kepala desa, dan unsur LKMD agar setiap ada bidan yang bertugas di suatu desa agar berkenan untuk memperkenalkannya di tengah-tengah masyarakat. Sehingga dari proses perkenalan tersebut, bisa diketahui publik dan masyarakat atas keberadaan bidan yang notabene siap memberikan pelayanan kesehatan terbaiknya. Tak dipungkiri kata Linda, dalam era otonomi ini keberadaan dukun kampung juga memiliki pengaruh besar di tengah-tengah masyarakat.
Meskipun demikian, terkadang masyarakat lebih mempercayai keberadaan dukun kampung ketimbang bidan desa. Bahkan ada yang mengatakan bidan desa tidak bekerja sebagai mana mestinya. “Saya akui bidan desa memang jarang tersentuh oleh publik, sementara secara riil-nya kita tahu beradaan bidan desa itu sebagai pendekatan pelayanan masyarakat dan juga membantu pemerintah dalam pemerataan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Bidan desa ikut ambil bagian dalam penurunan angka kesakitan dan kematian , “ katanya.
Di bagian lain, bidan Linda juga mengatakan, pihaknya selaku pengurus meminta bantuan kepada media agar menerima keluhan-keluhan yang mengarah kepada tugas serta peran serta bidan desa. “Sebenarnya dengan kondisi wilayah Bengkalis yang luas, peran bidan desa sangat diperlukan, karena terkadang untuk membawa atau merujuk kerumah sakit memerlukan biaya yang besar dan menempuh jarak yang jauh, belum lagi pasien yang memiliki keterbatasan ekonomi,”ungkapnya.
Baca Artikel Lainnya:
0 komentar:
Posting Komentar
Beri komentar Anda